Fakta Menarik Mengenai Para Guru di Rusia – Institut Studi Statistik dan Ekonomi Pengetahuan sudah menyiapkan beberapa data kuantitatif dan kualitatif mengenai pekerjaan para profesional yang penting untuk ekonomi pengetahuan.
Berikut ini adalah beberapa fakta dan angka tentang kegiatan yang paling penting dalam ekonomi profesional berbasis pengetahuan.
1. 2.024 ribu tutor, guru, dan pelatih Rusia merayakan liburan profesional mereka pada tanggal 5 Oktober. Lebih dari separuh (53%, atau 1.079,9 ribu) mengajar di sekolah, 533,8 ribu bekerja di organisasi pendidikan prasekolah, 245,1 ribu di universitas, dan 165,3 ribu guru dan pelatih dipekerjakan oleh SMK. institusi. idnpoker
2. Rata-rata ada 14 siswa per guru di sekolah menengah Rusia (seperti di Republic of Korea, untuk membandingkan: 11 siswa per guru di Italia, 12 di Kanada, 13 di Jerman, Prancis, Swedia, dan Jepang, 15 di AS, 16 di Inggris); 14 anak per tutor di organisasi pendidikan prasekolah, dan 10 siswa per guru di universitas. hari88
3. Sebagian besar tutor, guru, dan pelatih Rusia adalah perempuan: bagian mereka dalam pendidikan pra-sekolah adalah 99,7%, di sekolah dasar, dasar, dan menengah umum 88,3%, di pendidikan menengah kejuruan (termasuk master pelatihan kejuruan ) 72,6%, dan di perguruan tinggi 57,6%.
4. Sedikit kurang dari seperempat guru sekolah (24,2%) berusia 55 tahun atau lebih, yaitu dalam usia pensiun atau pra-pensiun. Separuh dari guru yang disurvei bermaksud untuk terus bekerja setelah pensiun, untuk mempertahankan standar hidup saat ini. Hampir sepertiga guru (32%) akan tetap bekerja karena mereka menyukainya, dan percaya bahwa pekerjaan mereka penting secara sosial. Hanya 11% guru yang tidak akan bekerja setelah masa pensiunnya, karena berbagai alasan.
5. Sekitar 87% guru sekolah memiliki pendidikan tinggi (83% memiliki pendidikan pengajaran khusus). 73,5% anggota fakultas universitas memiliki gelar akademik (PhD dan Doctor of Science).
6. Guru mengaku kurang memiliki pengetahuan dan keterampilan profesional tertentu. Menurut survei tahun 2016, 22% kurang keterampilan untuk menangani siswa dengan masalah perilaku, 18% siswa dengan masalah kesehatan, 14% responden ingin memiliki lebih banyak pengetahuan untuk bekerja dengan anak-anak berbakat. 15% guru ingin memperkuat keterampilan komputer dan TI mereka yang terkait dengan pekerjaan.
7. 40% guru yang tercakup dalam survei 2016 melaporkan bahwa jumlah waktu yang dapat mereka curahkan untuk anak dan keluarga mereka berkurang. 42% guru mencatat bahwa mereka sekarang memiliki lebih sedikit kesempatan untuk bepergian dan bersantai, dan 36% melaporkan berkurangnya kesempatan untuk membeli barang-barang yang diperlukan seperti pakaian, makanan, dll.
8. Selain pekerjaan penuh waktu di sekolah, hampir sepertiga guru (28%) memberikan pelajaran privat.
9. Guru mendapatkan bonus dan kompensasi tambahan: untuk hasil siswa pada ujian negara terpadu dan ujian dasar negara (46% guru), untuk pengembangan profesional aktif dan penguasaan teknologi pengajaran inovatif (37%), untuk kerjasama dengan guru lain, partisipasi dalam proyek dan penelitian bersama (25%).
10. Menurut survei tahun 2016, hanya 22% guru yang senang dengan segala hal di tempat kerja mereka. Di antara hal-hal yang tidak mereka sukai, responden paling sering menyebutkan beban di luar kelas yang tinggi (45%), gaji rendah (34%), dan jaminan sosial yang buruk (25%). Sebagian besar guru (76%) tidak ingin berhenti dari pekerjaannya saat ini, dan dari mereka yang mau, hanya 2% yang benar-benar mencoba mencari hal lain, sedangkan sisanya tidak melakukan apa-apa.